Jangan Sesekali bermain-main dengan Nazar, Kisah Jhoni yang telah sampai di Sanggau Kota Terakhir mengelilingi Indonesia karena Nazar

Jhoni,Pengendara sepeda engkol yang mengelilingi Indonesia karena Nazar kini sampai di tujuan akhir tepatnya Kota Sanggau – Kalimantan Barat, atau di provinsi ke 34 dari Seluruh Indonesia.


Pancurajipost.com – Johnny datang ke Sanggau DISPORAPAR sebagai anggota Sanggau bersama dengan Himpunan Pemandu Wanita Indonesia (HPI) dan disambut hangat oleh PLL KADIS Porapar Sanggau, Rizma Aminin, S.IP, M.SI bersama Sekretaris Libertus Toto Martono , SSS , MC dan Direktur Pariwisata Danny Rainaldi, ST and Associates.

Mengapa Joni, pengendara sepeda eksentrik, pergi ke Indonesia Kini Nazar telah mencapai tujuan akhirnya yaitu kota Sangau – Kalimantan Barat atau provinsi ke-34 Indonesia.

Sangagu adalah kota yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Jarak dari kota Sangagoo ke perbatasan negara kurang lebih 2 jam 36 menit atau 137 km dari pusat Sangagoo di perbatasan Nkongsang-Malaysia.

Dalam cerita ruang konferensi yang biasa, Johnny menceritakan perjalanannya.

Dengan tampang malas tapi antusias dan wajah ceria yang ceria, Johnny mulai menceritakan kisah hidupnya dari awal, berkeliling Indonesia dari Sumatera hingga ke kota Sangaga.

Kelanjutan dari serial "Ini adalah kisah nyata, saya tidak mengada-ada" dari kehidupan pribadinya. Pada Juni 2018 putra saya lahir melalui operasi caesar. Saat itu saya masih menganggur, menganggur, saya tidak punya uang untuk mempersiapkan diri, tetapi saya butuh uang ketika saya tidak di rumah. “Jika anak dan istrinya baik-baik saja setelah operasi, dia akan pergi ke Indonesia.

Mungkin Tuhan mendengar doa Pak Johnny. Istri dan anak dalam keadaan sehat, tagihan rumah sakit terbayar. Orang asing itu tulus. 10 juta saat dia di rumah sakit membayar tagihan medisnya. Sampai saat ini, Yoni tidak tahu siapa yang membantunya.

Setahun kemudian, bocah itu jatuh sakit. Meski telah diobati dengan segala cara mulai dari dokter hingga pengobatan tradisional, penyakit bocah itu tidak dapat disembuhkan. Sampai akhirnya, Yoni teringat akan sumpah yang pernah diucapkannya.

Aneh tapi nyata: bayinya sehat dan Johnny sedang bersiap-siap.  Sekitar Indonesia. John berdiskusi dengan kerabatnya bahwa John akan memenuhi sumpahnya di Indonesia.

Awalnya, Johnny ingin pergi ke Indonesia dengan sepeda motor Honda sewaan. Tidak dapat membayar kembali pinjaman, ia memutuskan untuk pergi ke Indonesia dengan sepeda Ontel-nya.

joni tidak mudah bagi seseorang Pertahankan suara Anda bahkan ketika tampaknya tidak mungkin. Itu saja. untuk sementara Dia berusia sekitar 60 tahun, dia tinggal di Johnny.

Perjalanan melalui Sumatera, mengelilingi pulau Jawa, memakan waktu sekitar 21 hari menuju kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Kupang (NTT) karena pemberlakuan banyak pembatasan sosial (PSBB) saat itu.

Di masa pandemi Covid-19, rapid test yang dilakukan tenaga medis tak selalu berbarengan dengan kebahagiaan Johnny. Dia hidup dan sehat sampai dia mencapai kota Sangagu di Kalimantan Barat.

Pada hari Senin, 26 Juli 2021, saat berkunjung ke kantor DISPORAPAR di Sangao, beliau mengatakan: “Saya meninggalkan Ria Sumatra tempat saya tinggal di Sangao, hampir 2 tahun yang lalu saya meninggalkan kampung halaman tanpa pulang ke rumah. "

Dia mengatakan kepada saya bahwa ada banyak rintangan yang harus diatasi.  Sekitar Indonesia. masalah Yang paling penting adalah makan secukupnya. Bahkan, saya belum makan apa pun selama 3 hari. Jalan tanah yang curam dan padang pasir yang panjang dan tidak berpenghuni. Dia tidur di hutan dan terkadang di kuburan.

Tapi selalu  Ada hikmah di balik perjalanan. Dia selalu bertemu orang-orang baik dan murah hati di sekitarnya. Bahwa kebaikan bangsa Indonesia termasuk negara terakhir adalah benar adanya. Kalimantan Barat, tepat di sangaga ini.

Setelah melewati negara bagian Kalbar ke-34, Johnny dijadwalkan bertolak ke Ibu Kota, Jakarta, untuk menemui Presiden Joko Widodo dan melaporkan hasil perjalanannya ke Indonesia.

Ngomong-ngomong, di akhir pidatonya dia berkata:

“Di mana-mana di sepeda saya dikunjungi, saya  Kami menunggu Saya berhasil menemukan orang-orang murah hati yang membantu saya membayar operasi anak saya. Saya selalu mendoakan yang terbaik untuknya dan saya ingin berterima kasih padanya.  Benar,' kata Johnny, masih menyeruput kopi hitam panas di meja.

Dia menyarankan untuk tidak menghubungi Nazar: jika Anda ingin bersumpah, ambillah sumpah sebanyak mungkin. Hanya dengan kemauan yang kuat, Nazar bisa menekuni hingga 34 profesi tersebut.

“Jika tiba-tiba seorang dermawan membayar saya Dibayarkan kepada saya dalam jumlah berapa pun dan tunai untuk perjalanan kedua ke Indonesia, saya tidak mengambilnya. Indonesia sangat besar, saya dengar Indonesia sangat besar dan besar,” kata Johnny dari Plt. Direktur Utama Porapar, Sekretaris dan Manajer Pariwisata DISPORAPAR Sanggau.








0 Response to "Jangan Sesekali bermain-main dengan Nazar, Kisah Jhoni yang telah sampai di Sanggau Kota Terakhir mengelilingi Indonesia karena Nazar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel