Istana Almukarramah Kesultanan Sintang, Jejak Sejarah Majapahit dan Islam

Istana Almukarramah Kesultanan Sintang
Keraton Makram di Kesultanan Sintang, Jejak Sejarah Majapahit

Pancurajipost.com - Keraton Makram Kesultanan Sintang merupakan kompleks keraton yang terletak di tepi sungai di pertemuan sungai Kapuas dan Malawi, populer disebut "Saka Tega", serta "jembatan kecil" di depan dia. Keraton terawat yang menjadi kediaman Sultan Sintanga, HRH Pangeran Ratu Sri Kusum Negara V, HRH Pangeran Ihsan Berdan Ismail Tsafiuddin

Kematian Sultan Sintang

Pangeran Ratu Sri Kusuma Negara V, Yang Mulia Ihsan Perdana Ismail Tzafioeddin, meninggal dunia pada 16 Juli 2020 di Rumah Sakit Laksamana Cohen Sintang. Ia dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja Tsentang, Jalan Sik Detiro, Desa Kapuas Kanan Hulu, Kabupaten Sintang.

Istana Al-Mukram, alamat Kesultanan Sintang.

Gulir gambar untuk melihat seluruh fasad Istana Makram Kesultanan Sintang.

Istana Almukarram Kesultanan Sintang Jalan Bintara, Jl. Dara Huanti, Kapuas Kiri Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Istana Tsentang, Kesultanan Mukarram, Kode Pos: 78613

Tidak di telepon. Istana Makram di Kesultanan Sintang:-

Rute Transportasi ke Istana Makram di Kesultanan Sintang

Kesultanan Sintang dari Monumen Pancasila Sintang ke Istana Almukarrama, Melavi Junction ke Simpang 5 Monumen Adipura berjarak sekitar 7,3 km atau 20 menit, belok kiri sampai Anda mencapai bundaran dengan Monumen Bank Indonesia , belok kanan dan ikuti jalan sampai Anda mencapai Kapuasa. Menjembatani. Persimpangan Jalan Dara Gwanti di sebelah kiri mentok hingga sampai di muara Sungai Kapuas, Anda akan sampai di Istana Sentang.

Istana Al-Makarama Kesultanan Sintang di Google Maps

Apa yang menarik dari Keraton Makram di Kesultanan Sintang?

Beberapa peninggalan sejarah Qasr al-Makram di Kesultanan Sintang antara lain:

Museum Poesaka Ningrat
Sentang Busaka, Museum Kesultanan Mulia
Museum Nobel Busak

Museum Poesaka Ningrat, dibuka oleh Sintang Jarot Winarno dalam rangka HUT Sintang ke-660, Selasa 10 Mei 2022. Museum ini merupakan hibah dari Pertamina Red Plate.

Museum Busak Ningrat memiliki Gundukan Kerajaan Majapahit, Meriam Raja Soka, Meriam Tujuh Putra Raja Soka, Meriam Raja Berok, Kapak Batu, Alat Musik Dayak Kikapi, dll. karena ada sisa-sisa Kerajaan Maja Bakhit. .
Gundukan tanah Kerajaan Maja Pahit
Bukit Kerajaan Bhit Maja
Bukit Pahit kerajaan Maya dibawa oleh Patih Logender dari Jawa.
Meriam Raja Suka Sintang
Canon King mencintai Sintang
Meriam Raja Suka berjumlah 7 Buah
Bola King Soka hanya 7 buah
Kampak Batu di Musium Kesultanan Sintang
Kapak Batu di Museum Kesultanan Sintang


Patung Garuda Dari Samping
Patung Garuda di samping

Patung Garuda Dari Depan
Patung Garuda di depan
Patung Garuda merupakan inspirasi bagi Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia.

Koleksi Uang Kertas Kuno
Kumpulkan tagihan lama


Guci, Ceret, Periuk, Kuali, Tempat Ludah, Belanga dan lain lain
Lebih banyak tembikar, mug, teko, panci, wajan, pemanggang, wajan, dan lainnya.

Berbagai Senjata seperti Tombak dan Senjata Tembak masa lalu
Berbagai senjata seperti tombak dan pistol. Pukul masa lalu

Posisi Batu Kondor dan Bola di Halaman Kesultanan Sintang

Situs Batu Kundur ini berada dihalaman Kesultanan Sintang
Bagian Batu Kundur ini terletak di pelataran Kesultanan Sintang.
Situs Batu Kundur terletak di pelataran Kesultanan Sintang sebagai simbol berdirinya Kesultanan Sintang yang didirikan oleh Demong Irawan. Di mana condor karena lubangnya terlihat seperti buah condor?
Situs Batu Kundur dari Dekat
Tampilan jarak dekat dari Kundur
Di serambi depan Kesultanan Sintang, terdapat salinan darurat militer Sintang dan keturunan raja-raja yang pernah memerintah Sintang.

Di dalamnya juga terdapat peralatan logam seperti galur, kimbo dan mangkuk, seperangkat senjata seperti perisai dan tombak, manuskrip Al-Qur'an tulisan tangan dari periode Sultan Natta, berbagai jenis stempel dan piagam kerajaan, lukisan dan gambar. Raja-raja, Raja Sentang dan seikat bola dengan ukuran berbeda.

Alat Musik Gamelan

Alat Musik Gamelan seperti Gong, Cnong dan lain lain
Alat musik gamelan seperti Gong, Cnong dll.

Di Keraton Makram Kesultanan Sintang terdapat barang-barang sumbangan pejabat Majapahit Bate Lujunder kepada Putri Dara Gwanti (putri Demung Erawan, pendiri Kerajaan Sintang), antara lain alat musik gamelan berbentuk gong, alat musik knong, dll. . Patung elang kayu, tanggul tanah bendungan Majapahit.

Patung Garuda dari kayu di atas Gamelan Gong
Patung kayu Garuda di Gamelan Jung
AlQuran Tulisan Tangan Zaman Sultan Nata Tahun 1672
Naskah Alquran yang ditulis oleh Sultan Natta pada tahun 1672
Tulisan Sejarah dan Catatan Silsilah Kesultanan SIntang
Catatan sejarah dan catatan silsilah Kesultanan Sentang

Masjid Cami Sultan Nata

Geser gambar untuk melihat sampul Masjid Sultan Natta.

Masjid Jami Sultan Nata adalah masjid yang didirikan pada Senin 10 Mei 1672/12 Muharram Hijriah 1883 pada saat penobatan Sultan Nata sebagai raja.

Dalam sejarah Kesultanan Sintang, Sultan Nata berusia sepuluh tahun ketika naik tahta dan diberi nama Nata Sultan Muhammad Siamuddin Saad al-Khair ad-Din, raja Sintang kesembilan belas dan raja Islam ketiga.

Kolom / Soko Sembilan

Jama Masjid Sultan Natan memiliki sembilan tiang utama dan diselesaikan hanya dalam waktu satu hari dengan pemasangan tiang tersebut, sedangkan penobatan dan pembangunan Sultan memakan waktu dua tahun. Masjid ini menjadi pusat penyebaran Islam di dan sekitar Sintang.

Fitur tepi sungai dengan arsitekturnya yang indah. Bangunan masjid ini terbuat dari kayu dan dihiasi dengan arsitektur Melayu, Jawa dan Timur Tengah.

Jama Masjid Sultan Nata, tanpa meninggalkan bentuk aslinya, bangunan yang sama direnovasi 5 kali bentuk dan ukuran tanpa mengubah bangunan aslinya.

Masjid Jamia Sultan Nata berukuran 20 x 20 meter dan tingginya lebih dari 10 meter. Serambi masjid ditambahkan untuk menampung lebih banyak jamaah.

Masjid Sultan Nata Jama pertama kali diperluas pada masa pemerintahan putra Sultan Abdul Rahman, Sultan Abdul Rasyid, yang menggantikan Sultan Nata.

Pada abad ke-18, pekerjaan renovasi kembali dilakukan pada masa pemerintahan Ade Moh Yassin, Sastrawan Muhammad Jamal al-Din.

Adi Muhammad Yasin adalah putra Rahmad Gamareddin, yang menggantikan Sultan Abd al-Rasyid.

Pada masa pemerintahan Banimbhan Abdul Rasyid Kisuma I, pekerjaan renovasi kembali dilakukan. Dan pada tahun 1994, uang datang dari bantuan pemerintah pusat.

Pada tahun 2000, sebuah masjid dengan halaman rumput yang luas dibangun. Sebuah jembatan penyeberangan kayu yang menghubungkan masjid dan istana didirikan di depan masjid. Sejak saat itu, Jama Masjid telah diakui sebagai warisan budaya Kabupaten Sultan Nata Sintang.

Di Masjid Jami Sultan Nata, wisatawan dapat melihat formasi pemuka agama/pendeta dari Kerajaan Sintang dari waktu ke waktu di Masjid Takmir, serta buku-buku sejarah tentang pembangunan masjid dan renovasi di Sultan. total . Masjid Nata.


Mesjid Japi SUltan Nata yang terdapat di Kanan Keraton
Masjid Gabi Sultan Nata terletak di sisi kanan istana (Mohammed Irfan).


0 Response to "Istana Almukarramah Kesultanan Sintang, Jejak Sejarah Majapahit dan Islam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel